Toko Pasutri

12/06/2012

Apa Sih yang Diinginkan Pria dari Payudara Wanita?


Payudara wanita selalu menjadi daya tarik tersendiri di mata pria. Padahal wanita sendiri terkadang merasa biasa saja, bahkan risih jika ada bagian tubuhnya yang diperhatikan pria. Sebenarnya apa yang membuat 'perangkat khusus' wanita ini menjadi begitu menarik di mata pria?

"Ketertarikan pria terhadap payudara menurutku adalah karena pergaulan. Kalau sejak kecil tidak dibiasakan, mungkin pria tak akan begitu menganggapnya menarik. Di antara mamalia lainnya, cuma manusia yang menganggap payudara sebagai hal yang menarik untuk seks," kata Adit (29 tahun), seorang karyawan di Jakarta kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (7/11/2012).

Lingkungan seringkali merupakan tempat orang belajar menemui hal baru. Pemahaman ini bisa didapat dari percakapan antar teman, maupun dari tontonan dan bahan bacaan. Ketika ada teman atau orang lain yang mengatakan payudara menarik, Adit mengatakan bahwa bisa saja seseorang kemudian ikut menganggapnya menarik. Namun ada yang tidak sepakat dengan pendapat Adit ini.

"Menurutku itu sudah insting bawaan pria, bukan karena pengaruh lingkungan karena orang yang dalam lingkungan agamis juga tetap doyan. Menurut teori psikologi, orang memang sudah sejak kecil disenangkan dengan payudara ibunya," kata Anton (24 tahun), mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta.

Pendapat Anton ini mengacu pada teori yang dikembangkan oleh bapak psikologi, Sigmun Freud, yang menegaskan bahwa perilaku manusia banyak didorong oleh insting. Insting ini merupakan warisan dari dorongan-dorongan alamiah manusia, termasuk seks. Wajar apabila Freud kemudian menyatakan bahwa perilaku manusia banyak dipicu oleh seks.

"Kalau menurutku, pria tertarik dengan payudara karena rasa penasarannya yang besar. Wanita suka menutupi bagian tubuhnya yang dianggap aurat tersebut, sehingga membuat pria jadi penasaran apa isinya. Apalagi bentuknya yang cukup menonjol. Coba kalau payudara tidak ditutup-tutupi, mungkin tak lagi dianggap menarik oleh pria," kata Andri (26 tahun), karyawan perusahaan swasta di Banten.

Untuk masalah sebab-musabab, ketiga orang ini memang berbeda. Tapi untuk penilaian bagaimanakah bentuk payudara yang ideal, ketiga-tiganya memiliki selera yang sama, yaitu asal masih kencang dan tidak terlalu besar ataupun kecil. Payudara yang tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan dianggap paling menarik.

Ternyata masalah selera ini juga tidak hanya urusan pria saja. Para wanita juga memiliki prefrensi yang sama, yaitu ingin payudaranya terlihat kencang dan muda. Usia 20 tahunan merupakan usia di mana kondisi payudara dianggap paling ideal oleh wanita.

"Kebanyakan wanita ingin memiliki payudara layaknya wanita berusia 20 tahun. Wanita yang berusia 60 tahun ke atas biasanya payudaranya sudah kendur dan mulai keriput. Banyak di antaranya yang memilih melakukan implan agar payudaranya kembali seperti usia 20 tahunan," kata kata dr Aditya Wardhana, SpBP(K), dokter spesialis bedah plastik dari RSCM.

Dr Aditya menuturkan, biaya yang dikeluarkan untuk operasi implan payudara ini cukup mahal. Untuk membeli implannya saja dibutuhkan dana Rp 10-15 juta. Belum lagi variabel lain yang berbeda di setiap tempat, misalnya tarif rumah sakit, harga obat bius, biaya perawatan dan lain-lain. Secara rata-rata, dibutuhkan dana Rp 30-35 juta untuk mendapat implan payudara di Indonesia. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

12/05/2012

Ini Dia 10 Mitos Tentang Payudara


Beberapa orang masih sungkan bicara blak-blakan soal payudara mengingat bagian tubuh ini merupakan orga seksual sekunder. Nah, berbagai mitos tentang payudara pun beredar. Apa saja?

Berikut ini beberapa mitos tentang payudara yang dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Rabu (7/11/2012):

1. Payudara Jadi Besar Jika Tersentuh Orang Lain

Jangan percaya jika ada yang mengatakan payudara akan menjadi besar jika tersentuh orang lain. Sebab pada kenyataannya ada 2 hal yang menentukan pertumbuhan dari payudara yaitu gen serta hormon. Beberapa perempuan kadang ada yang pertumbuhan payudaranya lebih cepat dibanding yang lain.

Biasanya ukuran payudara yang sudah dimiliki ini sulit untuk bisa bertambah atau menjadi besar secara alami. Karena itulah beberapa perempuan menggunakan bantuan seperti implan ataupun operasi plastik lainnya untuk membesarkan payudaranya.

2. Payudara Mengendur Setelah Menyusui

Payudara yang konon bisa mengendur akibat menyusui tidak terbukti kebenarannya. Karena payudara akan berubah atau kendur sesuai dengan waktunya, sehingga menyusui tidak akan berdampak pada kekendurannya.

Ukuran payudara ditentukan oleh berapa banyak jaringan lemak yang dimiliki di payudara. Sementara menyusui (laktasi) menciptakan jaringan yang lebih padat di payudara, setelah selesai menyusui jaringan lemak dan jaringan ikat payudara akan bergeser.

3. Bra Berkawat Picu Kanker Payudara

Menurut Dr Ted Gansler, direktur medis untuk American Cancer Society, seperti dikutip dari New York Times, Februari 2010 silam, tidak ada bukti terpercaya yang dimuat dalam jurnal ilmiah yang menunjukkan penggunaan bra mencegah keluarnya racun dengan menghalangi aliran kelenjar getah bening.

Hasil penelitian yang dilakukan Dr Gansler menunjukkan pengunaan bra kawat yang diduga dapat menekan sistem getah bening dan menyebabkan kanker payudara tidaklah benar. Fakta lain menunjukkan tidak adanya penurunan diagnosa kanker payudara di tahun 1960-an. Karena pada tahun tersebut sebagian besar kaum perempuan pergi tanpa menggunakan bra, jadi seharusnya kejadian kanker payudara menurun tapi yang terjadi tidak demikian.

4. Posisi Tidur Mempengaruhi Besar Payudara

Ada yang bilang posisi tidur mempengaruhi besar payudara. Sehingga keseringan tidur miring akan membuat payudara tidak rata, di mana satu sisi payudara menjadi jauh lebih besar ketimbang sisi satunya lagi.

Padahal faktanya posisi tidur sama sekali tidak mempengaruhi pertumbuhan payudara. Posisi tidur yang berubah-ubah bahkan ditengarai bisa menjaga aliran darah ke payudara.


5. Pria Lebih Suka Payudara Besar

Menyukai sesuatu adalah relatif, termasuk bagaimana pria menyukai ukuran payudara. Dalam sejumlah survei, sejumlah kaum adam menyebut menyukai payudara besar. Namun sejumlah lainnya menyukai payudara kecil, dan beberapa pria lainnya menyukai payudara tak peduli bagaimana ukurannya.

Situs pria Askmen.com pernah menggelar survei kepada lebih dari 5.000 pria terkait payudara. Sebanyak 65 persen responden mengatakan puas dengan ukuran payudara pasangannya.

6. Olahraga Tanpa Bra akan 'Merusak' Payudara

Perempuan yang olahraga tanpa mengenakan bra katanya bisa 'merusak' payudaranya. Ini mitos keliru. Tanpa bra saat olahraga, payudara perempuan tidak akan 'rusak' melainkan sakit atau tidak nyaman.

Mengungat posisi payudara yang menggantung, maka ketika bergerak tanpa penyangga akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Apalagi bagi perempuan dengan payudara besar. Disarankan kaum hawa mengenakan bra untuk menghindari sakit punggung.

7. Kulit Payudara Sangat Sensitif

Kulit payudara sama seperti kulit bagian tubuh lainnya, sehingga tidak benar jika dikatakan lebih sensitif. Nah, bagian sensitif dari payudara adalah puting karena terdapat ujung-ujung syaraf.

Karena sensitivitas kulit payudara sama dengan kulit tubuh lainnya, asalkan tidak alergi, Anda bisa mengusapkan lotion atau pelembab di payudara.

8. Payudara Besar Lebih Rentan Terkena Kanker

Kanker payudara bisa terjadi pada siapa saja. Tidak ada bukti ilmiah yang menyebut payudara besar lebih rentan terkena kanker. Kanker payudara umumnya terkait dengan kelenjar susu, sedangkan ukuran payudara berkaitan dengan jaringan lemak.

9. Ukuran Payudara Kanan dan Kiri adalah Sama

Ada yang mengatakan payudara yang sehat adalah yang ukuran sebelah kanan maupun kiri sama. Namun faktanya banyak perempuan yang ukuran kedua buah dadanya benar-benar sama. Biasanya ukuran yang satu lebih besar daripada sebelahnya.

10. Payudara Gatal Artinya Sedang Tumbuh

Payudara yang gatal dipercaya sedang tumbuh membesar. Namun ini hanya mitos belaka. Justru sensasi gatal bisa jadi peringatan adanya penyakit. Mengingat payudara tertutup kuit, folikel rambut dan kelenjar keringat, maka peluang berkeringat tentu sangat besar.

Nah, jika sudah berkeringat maka bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri. Aktivitas bakteri ini bisa mengakibatkan berbagai infeksi dan penyakit kulit seperti eksim, dermatitis kontak, dan lainnya. Karena itu, rajin-rajinlah berganti bra. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

12/04/2012

Lakukan Cara Sederhana Ini Agar Payudara Tetap Cantik


Payudara yang cantik adalah payudara yang sehat, kencang, dan indah. Nah, setiap perempuan tentu mendambakan payudara yang cantik. Untuk memiliki payudara cantik, cara-cara sederhana bisa dilakukan. Apa saja?

"Agar payudara sehat, lakukan pemeriksaan rutin setiap hari oleh diri sendiri dengan perabaan saat mandi untuk mengenali secara dini seandainya terdapat benjolan yang mencurigakan dan datanglah ke dokter untuk meyakinkannya," jelas dr Budiman, SpBP, dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) kepada detikHealth, Rabu (7/11/2012).

dr Budiman juga menganjurkan agar para wanita mengikuti petunjuk dokter seandainya dicurigai memiliki benjolan yang dicurigai tumor.

Jangan mudah percaya dengan iklan-iklan yang mengklaim dapat dengan mudah memperbesar payudara atau menyembuhkan penyakit dengan herbal atau obat-obatan yang belum terbukti secara klinis khasiatnya.

"Jangan percaya kepada terapi lain selain bidang kedokteran agar Anda tidak terlambat ditangani. Sekarang ini di negeri tercinta ini, banyak sekali tawaran dan iklan tentang kesehatan yang bukan berasal dari dunia kedokteran, yang menawarkan berbagai terapi. Dan banyak pula korbannya yang pada akhirnya terlambat ditangani secara medis," lanjut dr Budiman.

Dan agar payudara tetap indah, dr Budiman pun memberikan beberapa tips, antara lain:

1. Rajinlah berolahraga tertentu, senam tertentu yang bisa memelihara payudara tetap kencang

2. Pergunakanlah selalu bra yang cocok pada saat beraktivitas agar payudara dan kulitnya tidak cepat kendur karena gravitasi.

3. Peliharalah berat badan yang ideal, harus diingat bahwa obesitas akan berpengaruh kepada bentuk dan ukuran payudara.

Lalu adakah makanan khusus yang bisa membuat payudara tetap cantik? Menurut dr Aditya Wardhana, SpBP(K), dokter spesialis bedah plastik dari RSCM, tidak ada makanan yang secara khusus membuat payudara molek.

"Nutrisi, pola makan yang baik dan menjaga berat badan ikut mempengaruhi kondisi payudara," kata dr Aditya.

Payudara terdiri atas jaringan lemak, jaringan ikat dan jaringan lain yang merespon hormon-hormon tertentu dalam tubuh. Hormon estrogen yang banyak dihasilkan wanita terkadang dijadikan kambing hitam pemicu munculnya kanker. Nutrisi-nutrisi dalam makanan memiliki efek cukup baik untuk menekan perkembangan kanker.

Seperti dilansir empowher, beberapa nutrisi yang bisa dikonsumsi tersebut antara lain adalah:

1. Brokoli
Penelitian menunjukkan bahwa sulforaphane dalam brokoli dapat membantu liver membuang kelebihan estrogen dan dapat berdampak pada sel-sel kanker. Konsumsi brokoli juga diketahui dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker payudara.

2. Teh hijau
Teh hijau mengandung bahan aktif yang disebut dengan epigallocatechin gallate, salah satu antioksidan yang kuat. Dalam beberapa penelitian, teh hijau telah terbukti menjadi pelindung terhadap serangan kanker payudara. Minum teh hijau sebanyak 2 cangkir per hari dapat menjaga jaringan-jaringan payudara tetap sehat.

3. Kunyit
Bumbu dapur ini mengandung senyawa yang disebut curcumin. Berdasarkan penelitian tahun 2002, curcumin diakui sebagai bahan anti peradangan, antioksidan kuat dan berpotensi sebagai zat anti kanker.

4. Vitamin D
Vitamin D telah terbukti memiliki manfaat mencegah maupun mengobati kanker payudara. Vitamin D secara alami dapat diperoleh dari sinar matahari pagi atau dari suplemen.

5. Sayuran yang mengandung flavonoid
Sayuran hijau yang berbentuk dedaunan seperti kemangi dan seledri mengandung apigenin, yaitu senyawa bioflavonoid yang kuat dan diketahui dapat mencegah dan mengobati kanker payudara. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

12/03/2012

Payudara Terasa Sakit? Ini Sebab-sebabnya


Setiap bulannya, ada masa-masa di mana organ payudara terasa sakit. Rasa sakit pada organ terseksi di tubuh wanita ini bisa jadi karena kondisi normal atau juga berbahaya.

"Payudara terasa sakit biasanya karena pengaruh hormonal (estrogen dan progesteron), seperti saat menjelang menstruasi. Tapi kalau sakitnya terus-terusan itu tidak berhubungan dengan hormon," jelas dr Shahnaz Nadia, SpKK dari FKUI-RSCM, saat berbincang dengan detikHealth, seperti ditulis Rabu (6/11/2012).

Hal yang sama juga disampaikan dr Elida Sari Siburian, SpBP, dokter bedah plastik dari RS Pondok Indah, Jakarta. Menurutnya, bila payudara terasa sakit rutin setiap bulan, maka hal tersebut tergolong normal dan hanya karena perubahan hormonal.

Namun bila payudara terasa sakit yang terjadi secara terus-menerus, bisa jadi menjadi pertanda kanker bila ditandai dengan adanya benjolan.

"Selama kondisi tersebut masih dalam batas wajar Anda tidak perlu takut, namun apabila sudah sangat mengganggu sebaiknya datang kepada dokter spesialis kandungan," jelas dr Budiman, SpBP, dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI).

Ada beberapa penyebab lain di balik sakitnya payudara, seperti dilansir Boldsky:

1. Kram menstruasi
Penyebab paling umum nyeri pada payudara biasanya menstruasi. Ada retensi air dalam tubuh karena pengaruh hormon, yang membuat terasa semakin berat. Hal ini dianggap normal selama wanita mengalami menstruasi.

2. Masa subur
Banyak aktivitas hormonal terjadi di dalam tubuh selama ovulasi, yang salah satunya dapat membuat payudara terasa nyeri.

3. Kram otot
Bukan hal yang umum terjadi kram otot pada payudara, Anda karena organ ini bukan otot yang digunakan untuk bergerak. Namun, posisi tidur yang salah dapat memberikan kram buruk yang menyakitkan.

4. Benjolan payudara
Tidak setiap benjolan terasa sakit, namun beberapa menyebabkan nyeri payudara. Tidak semua benjolan payudara ganas (kanker), jadi jangan takut untuk memeriksakan diri. Periksa diri Anda secara teratur dan pergi ke dokter segera jika Anda merasa ada benjolan.

5. Dada kiri pertanda jantung
Kadang-kadang orang mengabaikan fakta bahwa payudara kiri sebenarnya tepat di atas jantung. Nyeri payudara juga bisa menjadi indikasi masalah jantung pada wanita. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

12/02/2012

Sebelum Memperbesar Payudara, Perhatikan Hal-hal Ini


Tidak setiap wanita diperbolehkan untuk melakukan operasi memperbesar payudara. Bila Anda ingin melakukannya, ingat-ingat dulu persyaratannya.

"Sebelum prosedur dilakukan ada serangkaian tes kesehatan yang dibutuhkan, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan payudara," jelas dr Elida Sari Siburian, SpBP, dokter bedah plastik dari RS Pondok Indah, saat berbincang dengan detikHealth, Rabu (7/11/2012).

Hal senada juga disampaikan oleh dr Budiman, SpBP, dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI). Menurutnya, sebelum melakukan operasi pembesaran payudara, ada beberapa syarat yang ketentuan yang perlu diperhatikan.

Berikut beberapa syarat yang perlu diperhatikan sebelum operasi pembesaran payudara:

1. Berusia di atas 18 tahun setelah ukuran payudara tidak tumbuh lagi.

2. Siapkan dana yang cukup karena operasi ini tidak dijamin oleh asuransi (termasuk operasi kosmetika bukan rekonstruksi).

3. Selanjutnya cari informasi tentang dokter spesialis yang memiliki kompetensi dalam kurikulum pendidikannya.

4. Lakukan konsultasi dengan cermat, tanyakan bebagai hal tentang harapan dan yang ingin Anda ketahui sampai puas, dan jujurlah kepada dokter bila Anda memiliki penyakit atau kelainan demi keselamatan.

5. Pilih Klinik atau RS yang sesuai dengan standar di mana dokter tersebut praktik. Sebaiknya operasi dilakukan di RS walaupun Anda berkonsultasi di kliniknya.

6. Lakukan pemeriksaan standar laboratorium dan penunjang lainnnya sesuai arahan dokter.

7. Tentukan waktu operasi sesuai dengan kesepakatan, jangan lupa berpuasa minimal 6 jam sebelum operasi, dan ikuti nasihat pasca operasi. Jangan segan untuk berkomunikasi dengan dokter bila ada hal yang belum jelas.

8. Terakhir kontrollah secara rutin sesuai anjuran dokter.

Setelah operasi pun ada beberapa hal yang perlu dihindari, setidaknya selama 1 hingga 2 bulan pertama pasca operasi, antara lain:

1. Menggunakan bra tanpa kawat
2. Dokter akan mengajarkan untuk pijat payudara
3. Menghindari kegiatan yang memakai otot-otot di payudara, seperti lari, lompat-lompat, setidaknya selama 2 bulan pertama.

Amankah Operasi Payudara

Ada berbagai pilihan metode operasi untuk memperbesar payudara. Salah satu yang paling banyak dan paling populer adalah dengan menggunakan implan payudara. Bila dilakukan oleh ahli bedah plastik profesional dan dengan metode yang benar, sebenarnya operasi payudara aman-aman saja. Namun tetap saja ada efek samping.

"Berbicara efek samping atau dampak artinya kita berbicara tentang risiko. Setiap operasi sekecil apa pun tentu ada risikonya," jelas dr Budiman.

Menurut dr Budiman, efek samping operasi payudara mulai dari risiko yang dimiliki pasien itu sendiri, seperti risiko alergi, berpenyakit jantung, asma atau adanya gangguan pembekuan darah, dan lain-lain.

Bisa juga risiko yang berasal dari kompetensi dokternya, seperti dokter yang tidak kompeten, tidak teliti, dan lainnya. Juga ada risiko yang berhubungan dengan rumah sakit tempat tindakan operasi itu dilakukan.

"Sama seperti kalau kita akan terbang dengan pesawat, untuk menekan risiko kecelakaan kita harus memilih maskapai penerbangan yang pesawatnya sudah sesuai standar, dan awaknya dijamin memiliki kompetensi dan tersertifikasi. Memilih terbang pada cuaca yang baik, dan lain lain," papar dr Budiman.

Maka dalam persiapan operasi pun dokter akan menyarankan serangkaian pemeriksaan laboratorium, rontgen foto, dll, serta mempersiapkan pasien seaman mungkin, misalnya harus puasa bila akan dilakukan operasi dalam pembiusan umum, serta mempersiapkan suatu tim operasi yang baik dengan peralatan yang terstandardisasi.

Dokter kemudian melakukan operasi dengan teknik yang sudah jadi patokan, dengan kecermatan dan kehati-hatian yang tinggi. "Risiko terakhir biasanya berkaitan dengan parut atau bekas sayatan, tentu saja pasien harus rajin kontrol untuk melihat perkembangan parutnya agar sembuh dengan baik tidak berkembang menjadi keloid atau parut hypertropik," tambah dr Budiman.

Syarat Operasi Pembesaran Payudara

Tidak setiap wanita diperbolehkan melakukan operasi memperbesar payudara. Bila Anda ingin melakukannya, ingat-ingat dulu persyaratannya.

"Sebelum prosedur dilakukan ada serangkaian tes kesehatan yang dibutuhkan, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan payudara," jelas dr Elida.

Berikut beberapa syarat yang perlu diperhatikan sebelum operasi pembesaran payudara:

1. Berusia di atas 18 tahun setelah ukuran payudara tidak tumbuh lagi.

2. Siapkan dana yang cukup karena operasi ini tidak dijamin oleh asuransi (termasuk operasi kosmetika bukan rekonstruksi).

3. Selanjutnya cari informasi tentang dokter spesialis yang memiliki kompetensi dalam kurikulum pendidikannya.

4. Lakukan konsultasi dengan cermat, tanyakan bebagai hal tentang harapan dan yang ingin Anda ketahui sampai puas, dan jujurlah kepada dokter bila Anda memiliki penyakit atau kelainan demi keselamatan.

5. Pilih Klinik atau RS yang sesuai dengan standar di mana dokter tersebut praktik. Sebaiknya operasi dilakukan di RS walaupun Anda berkonsultasi di kliniknya.

6. Lakukan pemeriksaan standar laboratorium dan penunjang lainnnya sesuai arahan dokter.

7. Tentukan waktu operasi sesuai dengan kesepakatan, jangan lupa berpuasa minimal 6 jam sebelum operasi, dan ikuti nasihat pasca operasi. Jangan segan untuk berkomunikasi dengan dokter bila ada hal yang belum jelas.

8. Terakhir kontrollah secara rutin sesuai anjuran dokter.

Setelah operasi pun ada beberapa hal yang perlu dihindari, setidaknya selama 1 hingga 2 bulan pertama pasca operasi, antara lain:

1. Menggunakan bra tanpa kawat
2. Dokter akan mengajarkan untuk pijat payudara
3. Menghindari kegiatan yang memakai otot-otot di payudara, seperti lari, lompat-lompat, setidaknya selama 2 bulan pertama. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

12/01/2012

Pijat Payudara, Apa Manfaat dan Bahayanya?


Untuk meredakan otot pegal usai berolahraga, manfaat terapi pijat telah terbukti secara empiris dan banyak pula penggemarnya. Namun jika diterapkan pada payudara, apakah terapi pijat masih ada manfaatnya atau justru berbahaya?

"Tidak masalah kalau yang pijatannya dibatasi hanya pada otot dada. Kalau jaringan payudaranya yang dipijat, tentu kurang nyaman. Yang jelas akan sakit kalau terlalu kuat," kata Dr Michael Triangto, SpKO, ahli kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (7/11/2012).

Sebelumnya, Dr Triangto menjelaskan bahwa payudara perempuan terdiri dari beberapa lapisan. Paling bawah adalah otot dada yang disebut juga otot pectoralis, lalu di atasnya adalah lemak dan jaringan payudara sedangkan yang paling luar adalah jaringan kulit.

Pijatan untuk tujuan tertentu seperti melancarkan kelenjar-kelenjar payudara maupun getah bening aman-aman saja dilakukan asal tidak terlalu keras. Cukup dengan pijatan lembut supaya tidak menyebabkan rasa sakit karena jaringan payudara sangat sensitif.

Beberapa klinik terapi alternatif bahkan mengklaim bahwa pijat payudara bisa memperbesar ukuran buah dada. Terkait hal itu, dr Budiman, SpBP dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) mengimbau para perempuan untuk tidak mudah termakan iklan.

"Massage atau pemijatan dengan teknik tertentu diyakini bisa memperbesar payudara namun masih dalam perdebatan, belum terbukti secara empiris," kata dr Budiman.

Ada pula terapi pijat payudara yang dikhususkan bagi ibu hamil dan menyusui yang tujuannya untuk memperlancar produksi Air Susu Ibu (ASI). Karena teknik pijatan ini dilakukan pada jaringan payudara, tentunya tidak boleh terlalu kuat seperti saat memijat otot.

Dalam beberapa kasus, pijatan lembut pada jaringan payudara juga bisa menyelamatkan nyawa perempuan. Misalnya ketika sedang dipijat, tanpa sengaja ada benjolan yang teraba dan setelah diperiksa ternyata daging tumbuh alias tumor. Seandainya tumornya ganas, maka deteksi dini akan memperbesar peluang sembuh. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Payudara News. Info Seputar Ibu Hamil, Anak, Bayi dan Balita...