Toko Pasutri

12/06/2012

Apa Sih yang Diinginkan Pria dari Payudara Wanita?


Payudara wanita selalu menjadi daya tarik tersendiri di mata pria. Padahal wanita sendiri terkadang merasa biasa saja, bahkan risih jika ada bagian tubuhnya yang diperhatikan pria. Sebenarnya apa yang membuat 'perangkat khusus' wanita ini menjadi begitu menarik di mata pria?

"Ketertarikan pria terhadap payudara menurutku adalah karena pergaulan. Kalau sejak kecil tidak dibiasakan, mungkin pria tak akan begitu menganggapnya menarik. Di antara mamalia lainnya, cuma manusia yang menganggap payudara sebagai hal yang menarik untuk seks," kata Adit (29 tahun), seorang karyawan di Jakarta kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (7/11/2012).

Lingkungan seringkali merupakan tempat orang belajar menemui hal baru. Pemahaman ini bisa didapat dari percakapan antar teman, maupun dari tontonan dan bahan bacaan. Ketika ada teman atau orang lain yang mengatakan payudara menarik, Adit mengatakan bahwa bisa saja seseorang kemudian ikut menganggapnya menarik. Namun ada yang tidak sepakat dengan pendapat Adit ini.

"Menurutku itu sudah insting bawaan pria, bukan karena pengaruh lingkungan karena orang yang dalam lingkungan agamis juga tetap doyan. Menurut teori psikologi, orang memang sudah sejak kecil disenangkan dengan payudara ibunya," kata Anton (24 tahun), mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta.

Pendapat Anton ini mengacu pada teori yang dikembangkan oleh bapak psikologi, Sigmun Freud, yang menegaskan bahwa perilaku manusia banyak didorong oleh insting. Insting ini merupakan warisan dari dorongan-dorongan alamiah manusia, termasuk seks. Wajar apabila Freud kemudian menyatakan bahwa perilaku manusia banyak dipicu oleh seks.

"Kalau menurutku, pria tertarik dengan payudara karena rasa penasarannya yang besar. Wanita suka menutupi bagian tubuhnya yang dianggap aurat tersebut, sehingga membuat pria jadi penasaran apa isinya. Apalagi bentuknya yang cukup menonjol. Coba kalau payudara tidak ditutup-tutupi, mungkin tak lagi dianggap menarik oleh pria," kata Andri (26 tahun), karyawan perusahaan swasta di Banten.

Untuk masalah sebab-musabab, ketiga orang ini memang berbeda. Tapi untuk penilaian bagaimanakah bentuk payudara yang ideal, ketiga-tiganya memiliki selera yang sama, yaitu asal masih kencang dan tidak terlalu besar ataupun kecil. Payudara yang tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan dianggap paling menarik.

Ternyata masalah selera ini juga tidak hanya urusan pria saja. Para wanita juga memiliki prefrensi yang sama, yaitu ingin payudaranya terlihat kencang dan muda. Usia 20 tahunan merupakan usia di mana kondisi payudara dianggap paling ideal oleh wanita.

"Kebanyakan wanita ingin memiliki payudara layaknya wanita berusia 20 tahun. Wanita yang berusia 60 tahun ke atas biasanya payudaranya sudah kendur dan mulai keriput. Banyak di antaranya yang memilih melakukan implan agar payudaranya kembali seperti usia 20 tahunan," kata kata dr Aditya Wardhana, SpBP(K), dokter spesialis bedah plastik dari RSCM.

Dr Aditya menuturkan, biaya yang dikeluarkan untuk operasi implan payudara ini cukup mahal. Untuk membeli implannya saja dibutuhkan dana Rp 10-15 juta. Belum lagi variabel lain yang berbeda di setiap tempat, misalnya tarif rumah sakit, harga obat bius, biaya perawatan dan lain-lain. Secara rata-rata, dibutuhkan dana Rp 30-35 juta untuk mendapat implan payudara di Indonesia. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

12/05/2012

Ini Dia 10 Mitos Tentang Payudara


Beberapa orang masih sungkan bicara blak-blakan soal payudara mengingat bagian tubuh ini merupakan orga seksual sekunder. Nah, berbagai mitos tentang payudara pun beredar. Apa saja?

Berikut ini beberapa mitos tentang payudara yang dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Rabu (7/11/2012):

1. Payudara Jadi Besar Jika Tersentuh Orang Lain

Jangan percaya jika ada yang mengatakan payudara akan menjadi besar jika tersentuh orang lain. Sebab pada kenyataannya ada 2 hal yang menentukan pertumbuhan dari payudara yaitu gen serta hormon. Beberapa perempuan kadang ada yang pertumbuhan payudaranya lebih cepat dibanding yang lain.

Biasanya ukuran payudara yang sudah dimiliki ini sulit untuk bisa bertambah atau menjadi besar secara alami. Karena itulah beberapa perempuan menggunakan bantuan seperti implan ataupun operasi plastik lainnya untuk membesarkan payudaranya.

2. Payudara Mengendur Setelah Menyusui

Payudara yang konon bisa mengendur akibat menyusui tidak terbukti kebenarannya. Karena payudara akan berubah atau kendur sesuai dengan waktunya, sehingga menyusui tidak akan berdampak pada kekendurannya.

Ukuran payudara ditentukan oleh berapa banyak jaringan lemak yang dimiliki di payudara. Sementara menyusui (laktasi) menciptakan jaringan yang lebih padat di payudara, setelah selesai menyusui jaringan lemak dan jaringan ikat payudara akan bergeser.

3. Bra Berkawat Picu Kanker Payudara

Menurut Dr Ted Gansler, direktur medis untuk American Cancer Society, seperti dikutip dari New York Times, Februari 2010 silam, tidak ada bukti terpercaya yang dimuat dalam jurnal ilmiah yang menunjukkan penggunaan bra mencegah keluarnya racun dengan menghalangi aliran kelenjar getah bening.

Hasil penelitian yang dilakukan Dr Gansler menunjukkan pengunaan bra kawat yang diduga dapat menekan sistem getah bening dan menyebabkan kanker payudara tidaklah benar. Fakta lain menunjukkan tidak adanya penurunan diagnosa kanker payudara di tahun 1960-an. Karena pada tahun tersebut sebagian besar kaum perempuan pergi tanpa menggunakan bra, jadi seharusnya kejadian kanker payudara menurun tapi yang terjadi tidak demikian.

4. Posisi Tidur Mempengaruhi Besar Payudara

Ada yang bilang posisi tidur mempengaruhi besar payudara. Sehingga keseringan tidur miring akan membuat payudara tidak rata, di mana satu sisi payudara menjadi jauh lebih besar ketimbang sisi satunya lagi.

Padahal faktanya posisi tidur sama sekali tidak mempengaruhi pertumbuhan payudara. Posisi tidur yang berubah-ubah bahkan ditengarai bisa menjaga aliran darah ke payudara.


5. Pria Lebih Suka Payudara Besar

Menyukai sesuatu adalah relatif, termasuk bagaimana pria menyukai ukuran payudara. Dalam sejumlah survei, sejumlah kaum adam menyebut menyukai payudara besar. Namun sejumlah lainnya menyukai payudara kecil, dan beberapa pria lainnya menyukai payudara tak peduli bagaimana ukurannya.

Situs pria Askmen.com pernah menggelar survei kepada lebih dari 5.000 pria terkait payudara. Sebanyak 65 persen responden mengatakan puas dengan ukuran payudara pasangannya.

6. Olahraga Tanpa Bra akan 'Merusak' Payudara

Perempuan yang olahraga tanpa mengenakan bra katanya bisa 'merusak' payudaranya. Ini mitos keliru. Tanpa bra saat olahraga, payudara perempuan tidak akan 'rusak' melainkan sakit atau tidak nyaman.

Mengungat posisi payudara yang menggantung, maka ketika bergerak tanpa penyangga akan menimbulkan rasa tidak nyaman. Apalagi bagi perempuan dengan payudara besar. Disarankan kaum hawa mengenakan bra untuk menghindari sakit punggung.

7. Kulit Payudara Sangat Sensitif

Kulit payudara sama seperti kulit bagian tubuh lainnya, sehingga tidak benar jika dikatakan lebih sensitif. Nah, bagian sensitif dari payudara adalah puting karena terdapat ujung-ujung syaraf.

Karena sensitivitas kulit payudara sama dengan kulit tubuh lainnya, asalkan tidak alergi, Anda bisa mengusapkan lotion atau pelembab di payudara.

8. Payudara Besar Lebih Rentan Terkena Kanker

Kanker payudara bisa terjadi pada siapa saja. Tidak ada bukti ilmiah yang menyebut payudara besar lebih rentan terkena kanker. Kanker payudara umumnya terkait dengan kelenjar susu, sedangkan ukuran payudara berkaitan dengan jaringan lemak.

9. Ukuran Payudara Kanan dan Kiri adalah Sama

Ada yang mengatakan payudara yang sehat adalah yang ukuran sebelah kanan maupun kiri sama. Namun faktanya banyak perempuan yang ukuran kedua buah dadanya benar-benar sama. Biasanya ukuran yang satu lebih besar daripada sebelahnya.

10. Payudara Gatal Artinya Sedang Tumbuh

Payudara yang gatal dipercaya sedang tumbuh membesar. Namun ini hanya mitos belaka. Justru sensasi gatal bisa jadi peringatan adanya penyakit. Mengingat payudara tertutup kuit, folikel rambut dan kelenjar keringat, maka peluang berkeringat tentu sangat besar.

Nah, jika sudah berkeringat maka bisa menjadi tempat berkembang biak bakteri. Aktivitas bakteri ini bisa mengakibatkan berbagai infeksi dan penyakit kulit seperti eksim, dermatitis kontak, dan lainnya. Karena itu, rajin-rajinlah berganti bra. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

12/04/2012

Lakukan Cara Sederhana Ini Agar Payudara Tetap Cantik


Payudara yang cantik adalah payudara yang sehat, kencang, dan indah. Nah, setiap perempuan tentu mendambakan payudara yang cantik. Untuk memiliki payudara cantik, cara-cara sederhana bisa dilakukan. Apa saja?

"Agar payudara sehat, lakukan pemeriksaan rutin setiap hari oleh diri sendiri dengan perabaan saat mandi untuk mengenali secara dini seandainya terdapat benjolan yang mencurigakan dan datanglah ke dokter untuk meyakinkannya," jelas dr Budiman, SpBP, dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) kepada detikHealth, Rabu (7/11/2012).

dr Budiman juga menganjurkan agar para wanita mengikuti petunjuk dokter seandainya dicurigai memiliki benjolan yang dicurigai tumor.

Jangan mudah percaya dengan iklan-iklan yang mengklaim dapat dengan mudah memperbesar payudara atau menyembuhkan penyakit dengan herbal atau obat-obatan yang belum terbukti secara klinis khasiatnya.

"Jangan percaya kepada terapi lain selain bidang kedokteran agar Anda tidak terlambat ditangani. Sekarang ini di negeri tercinta ini, banyak sekali tawaran dan iklan tentang kesehatan yang bukan berasal dari dunia kedokteran, yang menawarkan berbagai terapi. Dan banyak pula korbannya yang pada akhirnya terlambat ditangani secara medis," lanjut dr Budiman.

Dan agar payudara tetap indah, dr Budiman pun memberikan beberapa tips, antara lain:

1. Rajinlah berolahraga tertentu, senam tertentu yang bisa memelihara payudara tetap kencang

2. Pergunakanlah selalu bra yang cocok pada saat beraktivitas agar payudara dan kulitnya tidak cepat kendur karena gravitasi.

3. Peliharalah berat badan yang ideal, harus diingat bahwa obesitas akan berpengaruh kepada bentuk dan ukuran payudara.

Lalu adakah makanan khusus yang bisa membuat payudara tetap cantik? Menurut dr Aditya Wardhana, SpBP(K), dokter spesialis bedah plastik dari RSCM, tidak ada makanan yang secara khusus membuat payudara molek.

"Nutrisi, pola makan yang baik dan menjaga berat badan ikut mempengaruhi kondisi payudara," kata dr Aditya.

Payudara terdiri atas jaringan lemak, jaringan ikat dan jaringan lain yang merespon hormon-hormon tertentu dalam tubuh. Hormon estrogen yang banyak dihasilkan wanita terkadang dijadikan kambing hitam pemicu munculnya kanker. Nutrisi-nutrisi dalam makanan memiliki efek cukup baik untuk menekan perkembangan kanker.

Seperti dilansir empowher, beberapa nutrisi yang bisa dikonsumsi tersebut antara lain adalah:

1. Brokoli
Penelitian menunjukkan bahwa sulforaphane dalam brokoli dapat membantu liver membuang kelebihan estrogen dan dapat berdampak pada sel-sel kanker. Konsumsi brokoli juga diketahui dapat meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker payudara.

2. Teh hijau
Teh hijau mengandung bahan aktif yang disebut dengan epigallocatechin gallate, salah satu antioksidan yang kuat. Dalam beberapa penelitian, teh hijau telah terbukti menjadi pelindung terhadap serangan kanker payudara. Minum teh hijau sebanyak 2 cangkir per hari dapat menjaga jaringan-jaringan payudara tetap sehat.

3. Kunyit
Bumbu dapur ini mengandung senyawa yang disebut curcumin. Berdasarkan penelitian tahun 2002, curcumin diakui sebagai bahan anti peradangan, antioksidan kuat dan berpotensi sebagai zat anti kanker.

4. Vitamin D
Vitamin D telah terbukti memiliki manfaat mencegah maupun mengobati kanker payudara. Vitamin D secara alami dapat diperoleh dari sinar matahari pagi atau dari suplemen.

5. Sayuran yang mengandung flavonoid
Sayuran hijau yang berbentuk dedaunan seperti kemangi dan seledri mengandung apigenin, yaitu senyawa bioflavonoid yang kuat dan diketahui dapat mencegah dan mengobati kanker payudara. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

12/03/2012

Payudara Terasa Sakit? Ini Sebab-sebabnya


Setiap bulannya, ada masa-masa di mana organ payudara terasa sakit. Rasa sakit pada organ terseksi di tubuh wanita ini bisa jadi karena kondisi normal atau juga berbahaya.

"Payudara terasa sakit biasanya karena pengaruh hormonal (estrogen dan progesteron), seperti saat menjelang menstruasi. Tapi kalau sakitnya terus-terusan itu tidak berhubungan dengan hormon," jelas dr Shahnaz Nadia, SpKK dari FKUI-RSCM, saat berbincang dengan detikHealth, seperti ditulis Rabu (6/11/2012).

Hal yang sama juga disampaikan dr Elida Sari Siburian, SpBP, dokter bedah plastik dari RS Pondok Indah, Jakarta. Menurutnya, bila payudara terasa sakit rutin setiap bulan, maka hal tersebut tergolong normal dan hanya karena perubahan hormonal.

Namun bila payudara terasa sakit yang terjadi secara terus-menerus, bisa jadi menjadi pertanda kanker bila ditandai dengan adanya benjolan.

"Selama kondisi tersebut masih dalam batas wajar Anda tidak perlu takut, namun apabila sudah sangat mengganggu sebaiknya datang kepada dokter spesialis kandungan," jelas dr Budiman, SpBP, dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI).

Ada beberapa penyebab lain di balik sakitnya payudara, seperti dilansir Boldsky:

1. Kram menstruasi
Penyebab paling umum nyeri pada payudara biasanya menstruasi. Ada retensi air dalam tubuh karena pengaruh hormon, yang membuat terasa semakin berat. Hal ini dianggap normal selama wanita mengalami menstruasi.

2. Masa subur
Banyak aktivitas hormonal terjadi di dalam tubuh selama ovulasi, yang salah satunya dapat membuat payudara terasa nyeri.

3. Kram otot
Bukan hal yang umum terjadi kram otot pada payudara, Anda karena organ ini bukan otot yang digunakan untuk bergerak. Namun, posisi tidur yang salah dapat memberikan kram buruk yang menyakitkan.

4. Benjolan payudara
Tidak setiap benjolan terasa sakit, namun beberapa menyebabkan nyeri payudara. Tidak semua benjolan payudara ganas (kanker), jadi jangan takut untuk memeriksakan diri. Periksa diri Anda secara teratur dan pergi ke dokter segera jika Anda merasa ada benjolan.

5. Dada kiri pertanda jantung
Kadang-kadang orang mengabaikan fakta bahwa payudara kiri sebenarnya tepat di atas jantung. Nyeri payudara juga bisa menjadi indikasi masalah jantung pada wanita. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

12/02/2012

Sebelum Memperbesar Payudara, Perhatikan Hal-hal Ini


Tidak setiap wanita diperbolehkan untuk melakukan operasi memperbesar payudara. Bila Anda ingin melakukannya, ingat-ingat dulu persyaratannya.

"Sebelum prosedur dilakukan ada serangkaian tes kesehatan yang dibutuhkan, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan payudara," jelas dr Elida Sari Siburian, SpBP, dokter bedah plastik dari RS Pondok Indah, saat berbincang dengan detikHealth, Rabu (7/11/2012).

Hal senada juga disampaikan oleh dr Budiman, SpBP, dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI). Menurutnya, sebelum melakukan operasi pembesaran payudara, ada beberapa syarat yang ketentuan yang perlu diperhatikan.

Berikut beberapa syarat yang perlu diperhatikan sebelum operasi pembesaran payudara:

1. Berusia di atas 18 tahun setelah ukuran payudara tidak tumbuh lagi.

2. Siapkan dana yang cukup karena operasi ini tidak dijamin oleh asuransi (termasuk operasi kosmetika bukan rekonstruksi).

3. Selanjutnya cari informasi tentang dokter spesialis yang memiliki kompetensi dalam kurikulum pendidikannya.

4. Lakukan konsultasi dengan cermat, tanyakan bebagai hal tentang harapan dan yang ingin Anda ketahui sampai puas, dan jujurlah kepada dokter bila Anda memiliki penyakit atau kelainan demi keselamatan.

5. Pilih Klinik atau RS yang sesuai dengan standar di mana dokter tersebut praktik. Sebaiknya operasi dilakukan di RS walaupun Anda berkonsultasi di kliniknya.

6. Lakukan pemeriksaan standar laboratorium dan penunjang lainnnya sesuai arahan dokter.

7. Tentukan waktu operasi sesuai dengan kesepakatan, jangan lupa berpuasa minimal 6 jam sebelum operasi, dan ikuti nasihat pasca operasi. Jangan segan untuk berkomunikasi dengan dokter bila ada hal yang belum jelas.

8. Terakhir kontrollah secara rutin sesuai anjuran dokter.

Setelah operasi pun ada beberapa hal yang perlu dihindari, setidaknya selama 1 hingga 2 bulan pertama pasca operasi, antara lain:

1. Menggunakan bra tanpa kawat
2. Dokter akan mengajarkan untuk pijat payudara
3. Menghindari kegiatan yang memakai otot-otot di payudara, seperti lari, lompat-lompat, setidaknya selama 2 bulan pertama.

Amankah Operasi Payudara

Ada berbagai pilihan metode operasi untuk memperbesar payudara. Salah satu yang paling banyak dan paling populer adalah dengan menggunakan implan payudara. Bila dilakukan oleh ahli bedah plastik profesional dan dengan metode yang benar, sebenarnya operasi payudara aman-aman saja. Namun tetap saja ada efek samping.

"Berbicara efek samping atau dampak artinya kita berbicara tentang risiko. Setiap operasi sekecil apa pun tentu ada risikonya," jelas dr Budiman.

Menurut dr Budiman, efek samping operasi payudara mulai dari risiko yang dimiliki pasien itu sendiri, seperti risiko alergi, berpenyakit jantung, asma atau adanya gangguan pembekuan darah, dan lain-lain.

Bisa juga risiko yang berasal dari kompetensi dokternya, seperti dokter yang tidak kompeten, tidak teliti, dan lainnya. Juga ada risiko yang berhubungan dengan rumah sakit tempat tindakan operasi itu dilakukan.

"Sama seperti kalau kita akan terbang dengan pesawat, untuk menekan risiko kecelakaan kita harus memilih maskapai penerbangan yang pesawatnya sudah sesuai standar, dan awaknya dijamin memiliki kompetensi dan tersertifikasi. Memilih terbang pada cuaca yang baik, dan lain lain," papar dr Budiman.

Maka dalam persiapan operasi pun dokter akan menyarankan serangkaian pemeriksaan laboratorium, rontgen foto, dll, serta mempersiapkan pasien seaman mungkin, misalnya harus puasa bila akan dilakukan operasi dalam pembiusan umum, serta mempersiapkan suatu tim operasi yang baik dengan peralatan yang terstandardisasi.

Dokter kemudian melakukan operasi dengan teknik yang sudah jadi patokan, dengan kecermatan dan kehati-hatian yang tinggi. "Risiko terakhir biasanya berkaitan dengan parut atau bekas sayatan, tentu saja pasien harus rajin kontrol untuk melihat perkembangan parutnya agar sembuh dengan baik tidak berkembang menjadi keloid atau parut hypertropik," tambah dr Budiman.

Syarat Operasi Pembesaran Payudara

Tidak setiap wanita diperbolehkan melakukan operasi memperbesar payudara. Bila Anda ingin melakukannya, ingat-ingat dulu persyaratannya.

"Sebelum prosedur dilakukan ada serangkaian tes kesehatan yang dibutuhkan, yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan payudara," jelas dr Elida.

Berikut beberapa syarat yang perlu diperhatikan sebelum operasi pembesaran payudara:

1. Berusia di atas 18 tahun setelah ukuran payudara tidak tumbuh lagi.

2. Siapkan dana yang cukup karena operasi ini tidak dijamin oleh asuransi (termasuk operasi kosmetika bukan rekonstruksi).

3. Selanjutnya cari informasi tentang dokter spesialis yang memiliki kompetensi dalam kurikulum pendidikannya.

4. Lakukan konsultasi dengan cermat, tanyakan bebagai hal tentang harapan dan yang ingin Anda ketahui sampai puas, dan jujurlah kepada dokter bila Anda memiliki penyakit atau kelainan demi keselamatan.

5. Pilih Klinik atau RS yang sesuai dengan standar di mana dokter tersebut praktik. Sebaiknya operasi dilakukan di RS walaupun Anda berkonsultasi di kliniknya.

6. Lakukan pemeriksaan standar laboratorium dan penunjang lainnnya sesuai arahan dokter.

7. Tentukan waktu operasi sesuai dengan kesepakatan, jangan lupa berpuasa minimal 6 jam sebelum operasi, dan ikuti nasihat pasca operasi. Jangan segan untuk berkomunikasi dengan dokter bila ada hal yang belum jelas.

8. Terakhir kontrollah secara rutin sesuai anjuran dokter.

Setelah operasi pun ada beberapa hal yang perlu dihindari, setidaknya selama 1 hingga 2 bulan pertama pasca operasi, antara lain:

1. Menggunakan bra tanpa kawat
2. Dokter akan mengajarkan untuk pijat payudara
3. Menghindari kegiatan yang memakai otot-otot di payudara, seperti lari, lompat-lompat, setidaknya selama 2 bulan pertama. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

12/01/2012

Pijat Payudara, Apa Manfaat dan Bahayanya?


Untuk meredakan otot pegal usai berolahraga, manfaat terapi pijat telah terbukti secara empiris dan banyak pula penggemarnya. Namun jika diterapkan pada payudara, apakah terapi pijat masih ada manfaatnya atau justru berbahaya?

"Tidak masalah kalau yang pijatannya dibatasi hanya pada otot dada. Kalau jaringan payudaranya yang dipijat, tentu kurang nyaman. Yang jelas akan sakit kalau terlalu kuat," kata Dr Michael Triangto, SpKO, ahli kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (7/11/2012).

Sebelumnya, Dr Triangto menjelaskan bahwa payudara perempuan terdiri dari beberapa lapisan. Paling bawah adalah otot dada yang disebut juga otot pectoralis, lalu di atasnya adalah lemak dan jaringan payudara sedangkan yang paling luar adalah jaringan kulit.

Pijatan untuk tujuan tertentu seperti melancarkan kelenjar-kelenjar payudara maupun getah bening aman-aman saja dilakukan asal tidak terlalu keras. Cukup dengan pijatan lembut supaya tidak menyebabkan rasa sakit karena jaringan payudara sangat sensitif.

Beberapa klinik terapi alternatif bahkan mengklaim bahwa pijat payudara bisa memperbesar ukuran buah dada. Terkait hal itu, dr Budiman, SpBP dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) mengimbau para perempuan untuk tidak mudah termakan iklan.

"Massage atau pemijatan dengan teknik tertentu diyakini bisa memperbesar payudara namun masih dalam perdebatan, belum terbukti secara empiris," kata dr Budiman.

Ada pula terapi pijat payudara yang dikhususkan bagi ibu hamil dan menyusui yang tujuannya untuk memperlancar produksi Air Susu Ibu (ASI). Karena teknik pijatan ini dilakukan pada jaringan payudara, tentunya tidak boleh terlalu kuat seperti saat memijat otot.

Dalam beberapa kasus, pijatan lembut pada jaringan payudara juga bisa menyelamatkan nyawa perempuan. Misalnya ketika sedang dipijat, tanpa sengaja ada benjolan yang teraba dan setelah diperiksa ternyata daging tumbuh alias tumor. Seandainya tumornya ganas, maka deteksi dini akan memperbesar peluang sembuh. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

11/30/2012

Payudara Juga Bisa 'Takut' Matahari, Yuk Dilindungi


Ketika berhadapan dengan sinar matahari maka yang sering mendapat perhatian adalah kulit wajah dan tangan. Tapi jangan salah, kulit payudara juga 'takut' dengan sinar matahari.

Bagi perempuan yang suka berjemur menggunakan bikini atau pakaian renang maka bagian payudaranya ini perlu mendapatkan perhatian ekstra. Jangan disepelekan, karena payudara diketahui rentan terhadap sinar matahari.

Meski seseorang menggunakan baju renang, tapi jika baju ini tipis maka ada kemungkinan sinar matahari tersebut dapat menembus kain hingga payudara. Untuk melindungi payudara perlu tambahan perlindungan seperti krim tertentu.

Jika payudara ini tidak mendapatkan perlindungan yang cukup seperti bahan penutup atau krim yang mengandung SPF agar terlindung dari sinar UVA dan UVB maka bisa menyebabkan bintik-bintik cokelat.

"Benar kalau kebanyakan terpapar matahari bisa muncul bintik atau flek cokelat, sama seperti kulit muka," ujar dr Shahnaz Nadia, SpKK dari RSCM saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (7/11/2012).

dr Shahnaz menjelaskan pada orang-orang yang sering berjemur dengan posisi telanjang dada (topless) maka akibatnya hampir sama seperti kulit di muka yaitu timbul flek-flek cokelat.

"Untuk itu penggunaan bra penting dan juga sebaiknya harus pakai sunblock sama seperti kulit wajah," ujar dr Shahnaz.

Paparan sinar matahari yang mengandung UVA dan UVB bisa memberikan dampak buruk pada kulit. Dampak yang bisa timbul adalah warna kulit menjadi lebih gelap dan masalah lainnya seperti kulit kasar, keriput dan timbul flek hitam.

Keriput yang muncul ini karena sinar matahari dapat merusak kolagen yang bisa memicu terbentuknya kerutan, sedangkan flek hitam muncul karena kulit akan memproduksi melatonin secara berlebihan saat terkena sinar matahari.

Karena itu jika tak ingin payudara keriput atau muncul bercak hitam, jangan lupa gunakan sunblock sebelum beraktivitas di luar ruangan dan mengulanginya lagi jika sudah beberapa jam di luar ruangan.

Penggunaan Masker Payudara

Saat ini ada banyak perawatan yang diberikan untuk payudara, salah satunya adalah masker yang dipercaya bisa mempercantik payudara. Benarkah masker ini bisa membantu mempercantik payudara?

Masker yang digunakan untuk payudara ini biasanya terdiri dari bahan-bahan alami dan dipercaya dapat mengencangkan payudara, menghaluskan atau memutihkan kulit payudara, serta membuatnya terlihat lebih halus.

"Biasanya itu sama kaya masker untuk muka yang berfungsi mengangkat sel-sel mati sehingga membuat kulit jadi lebih halus dan kencang," ujar dr Shahnaz.

Meski begitu dr Shahnaz menuturkan efek yang muncul dari masker ini hanya beberapa jam saja. Karena secara logika tidak ada zat yang bisa masuk menembus kolagen atau otot di payudara.

"Namun isi tepatnya mengenai kandungan dari masker ini saya tidak tahu, kebanyakan di salon-salon yang ada masker payudara itu," ungkap dr Shahnaz.

dr Shahnaz menjelaskan perawatan yang diberikan untuk kulit payudara ini sebenarnya hampir sama seperti untuk wajah atau muka, sehingga kebersihannya harus dijaga dengan baik.

"Jangan sampai lembab terutama di lipatan payudara, kalau keringatan dan lembab harus sering dilap, karena lembab bisa memicu timbulnya jamur dan kalau habis mandi digosok serta gunakan pelembab," imbuhnya.

Meskipun payudara ini tertutup oleh bra dan pakaian, tapi kebersihan serta kesehatan kulitnya tetap perlu dijaga dengan baik agar payudara selalu terlihat cantik dan menarik.

dr Shahnaz juga menyarankan pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) sebagai salah satu bentuk deteksi dini dari kanker payudara. Sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan sebulan sekali, dan jika ada benjolan yang mencurigakan sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

11/29/2012

Payudara Tidak Simetris, Berbahayakah?


Disadari atau tidak, payudara kanan dan kiri tidak pernah simetris atau sama persis. Ada yang perbedaannya memang sangat tipis sehingga tidak terlalu kelihatan, tetapi kadang sangat kontras sehingga tampak besar sebelah. Berbahayakah?

Perbedaan ukuran payudara antara kiri dan kanan dipengaruhi banyak faktor, salah satunya penggunaan salah satu tangan yang lebih dominan. Misalnya jika dominan tangan kanan, biasanya payudara kanan sedikit lebih besar dan begitu pula orang kidal biasanya payudara kirinya sedikit lebih besar.

Pakar kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran, Dr Michael Triangto, SpKO mengatakan bahwa ukuran payudara yang tidak simetris umumnya tidak berbahaya. Namun jika terlalu ekstrem, maka dikhawatirkan ada penyakit atau gangguan tertentu yang membuatnya demikian.

"Beberapa kasus yang saya temui, tidak simetrisnya justru lebih besar di sisi tangan yang tidak dominan. Setelah diperiksa ternyata ada kelainan skoliosis yang membuat otot dadanya terpelintir," kata Dr Triangto saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (7/11/2012).

Skoliosis sendiri merupakan kondisi tulang punggung yang bengkok, baik yang dipicu oleh faktor bawaan, cedera tulang maupun kebiasaan duduk dengan posisi yang tidak ideal. Kondisi ini memicu kelainan postur tubuh, misalnya bungkuk atau miring ke sebelah.

Selama perbedaan ukuran antara payudara kiri dan kanan tidak terlalu ekstrem, Dr Triangto menilai tidak ada bahaya yang serius. Bahkan dalam kaitannya dengan penampilan, sangat jarang ada yang menyadarinya sendiri meski hampir semua orang punya payudara yang tidak simetris.

"Jarang sekali ada perempuan yang datang ke saya, komplain payudaranya tidak simetris. Malah biasanya komplain datang dari orang lain, misalnya pasangan. Bisa juga ibunya yang kebetulan memasangkan BH (bra). Atau tukang jahit, biasanya juga memperhatikan itu," kata Dr Triangto.

Meski diklaim tidak berbahaya, sebuah penelitian di jurnal Breast Cancer Research menunjukkan bahwa makin tidak simetris ukuran payudara maka risiko terkena kanker akan semakin besar. Tiap selisih 95,8 gram pada masing-masing payudara maka risiko kanker naik 50 persen. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

11/28/2012

Payudara Besar dan Kecil, Mana yang Lebih Sensitif?


Ukuran payudara setiap perempuan tidaklah sama, beberapa orang memiliki payudara besar sementara yang lainnya kecil. Jika dilihat dari sensitivitasnya, mana yang lebih sensitif, payudara besar atau yang kecil?

Sebagian besar perempuan menginginkan ukuran payudara yang besar agar terlihat lebih seksi dan indah, terutama bagi pasangan. Tak jarang beberapa orang membanding-bandingkan ukuran payudara ini dengan sensitivitasnya.

Sebelumnya beberapa orang beranggapan payudara yang kecil relatif lebih sensitif atau lebih peka terhadap rangsangan yang diberikan karena saraf-saraf yang ada di dalamnya tidak tertutup oleh lemak.

Sedangkan perempuan yang memiliki payudara besar cenderung mempunyai sensitivitas yang kurang jika diberikan rangsangan seksual dari luar, karena saraf di payudara ini membutuhkan waktu lebih lama untuk menyampaikan pesan ke otak.

"Tidak ada perbedaan sensitivitas antara payudara yang besar dan kecil, karena ini tergantung dari sarafnya," ujar dr Shahnaz Nadia, SpKK dari RSCM saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (7/11/2012).

Sementara itu, Alan Matarasso, MD seorang ahli bedah plastik di New York City seperti dikutip dari Menshealth menuturkan untuk payudara besar bisa merangsang sisi luarnya yang terletak tepat di bawah ketiak.

Namun untuk perempuan yang memiliki payudara kecil maka cara merangsangnya adalah dengan memberikan gerakan lebih banyak yang dapat meningkatkan sensitivitas, seperti menggunakan telapak tangan.

Selain itu daerah puting dan lingkaran di sekitarnya diketahui menjadi salah satu titik sensitif dari payudara, karenanya tak jarang beberapa orang memberikan rangsangan di sekitar puting.

Untuk itu memiliki payudara besar atau kecil tidak ada perbedaan sensitivitasnya, yang terpenting adalah menjaga kesehatan dari payudara itu sendiri. Salah satu caranya adalah dengan melakukan olahraga atau senam tertentu.

"Olahraga atau senam yang merangsang perbaikan payudara dan otot-otot pektoralis mayor dan minor sebagai otot penggantung payudara. Dengan lancarnya aliran darah dan otot penggantung payudara, maka payudara akan tampak lebih bugar, kencang dan terangkat," ujar dr Laksmi Duarsa, SpKK yang merupakan dosen luar biasa FK Universitas Udayana Bali ini. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

11/27/2012

Kenali Saat Payudara Membesar, Mengecil & Tidak Berkembang


Payudara perempuan dalam kondisi tertentu akan menjadi lebih besar secara alami sehingga terlihat lebih berisi. Namun di suatu massa, payudara juga bisa mengecil. Kapan hal ini terjadi?

Payudara perempuan bisa membesar secara alami saat menjelang kehamilan dan menyusui bayi. Artinya wanita siap memberikan bayinya nutrisi yang amat penting bagi perkembangan fisik dan mentalnya, yaitu ASI. Setelah masa menyusui berakhir, payudara akan kembali ke ukuran semula.

"Payudara membesar karena ada berkembangnya jaringan yang menghasilkan air susu. ASI sudah diproduksi semenjak usia kehamilan 7 bulan. Kehamilanlah yang membuat payudara membesar, bukan karena menyusui bayi," kata dr Utami Roesli, SpA, dokter spesialis anak sekaligus ketua Sentra Laktasi Indonesia kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (7/11/2012).

Pada tahap awal kehamilan, aerola payudara akan berwarna lebih gelap dan puting juga membesar agar memudahkan bayi untuk menemukan sumber makanannya. Meningkatnya kadar hormon juga akan merangsang pertumbuhan dan perluasan jaringan payudara yang merupakan penghasil susu.

Pada trimester kedua kehamilan, payudara mulai memproduksi dan menyimpan kolostrum, yaitu cairan susu yang kental berwarna kekuningan untuk memberi makan bayi selama beberapa hari pertama kelahiran. Kolostrum mengandung zat yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh serta melindungi bayi dari infeksi.

Pada minggu ke-16 kehamilan, payudara sudah siap menyusui. Kondisi ini merupakan antisipasi bagi bayi prematur agar bisa bertahan hidup dengan ASI yang telah kaya protein, zat besi, sodium, lemak dan sifat anti-infeksi. Pada minggu ke-24, aliran darah ke payudara berlipat ganda dan akan terus stabil sampai persalinan.

Membesarnya payudara saat kehamilan disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon esterogen dan progesteron. Untuk mempermudah pengeluaran ASI setelah persalinan, ibu hamil sebaiknya sering memijit-mijit payudaranya. Apabila jalan keluarnya ASI terhambat, cairan susu bisa tertahan dan menyebabkan bengkak serta memicu infeksi.

Setelah masa menyusui bayi selesai, payudara umumnya kembali lagi ke bentuk semula. Namun ada juga kasus payudara kemudian menjadi turun dan kendur. Untuk mengatasinya adalah dengan memperkuat otot dada dan melatih otot-otot di sekitanya sehingga dapat memperkuat otot yang mendukung jaringan payudara.

Dr Utami menekankan bahwa menyusui bayi tidak akan membuat payudara menjadi kendur, bahkan justru menyehatkan sang ibu. Menyusui bayi dapat menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung pada ibu menyusui.

Saat Payudara Mengecil

Sementara itu dr Budiman, SpBP, dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) mengatakan payudara akan membesar atau mengecil sesuai dengan perkembangan hormonal, dan dipengaruhi juga oleh keturunan.

Orang yang gemuk biasanya cenderung payudaranya lebih besar, sedangkan olahragawati tertentu cenderung lebih kecil karena lemaknya terbakar habis.

"Massage atau pemijatan dengan teknik tertentu diyakini bisa memperbesar payudara namun masih dalam perdebatan belum terbukti secara empiris. Makanan atau obat obatan yang mengandung hormon estrogen tentu akan mempengaruhi pertumbuhan payudara," lanjut dr Budiman.

Perubahan lemak dan hormon dalam tubuh dapat membuat payudara menyusut (mengendur), yang akhirnya memperkecil tampilan payudara.

Seperti disampaikan dr Aditya Wardana, SpBP, dokter bedah plastik dari FKUI-RSCM. Memang payudara tidak dapat mengecil secara langsung, namun dengan mengendurkan atau menyusutnya lemak dan jaringan ikat di kulit sekitar payudara, secara tampak luar payudara akan semakin mengecil.

"Payudara tidak mengecil tapi menyusut atau mengendur. Payudara bisa mengendur karena penuaan. Tapi bukan hanya payudara, seluruh tubuh juga demikian, mengalami proses penuaan, pada orang tua kulitnya mulai keriput," ujar Dr Aditya.

Menurut dr Adit, selain faktor penuaan, faktor hormonal juga menyebabkan payudara menyusut. Setelah umur 60-an, hormon reproduksi akan mengalami penurunan, ASI sudah tidak keluar, akibatnya organ terseksi wanita pun jadi mengendur.

Pada kondisi-kondisi tertentu, payudara juga bisa mengalami perubahan ukuran, baik membesar atau mengecil, yaitu:

1. Saat berat badan naik otomatis akan membesar dan saat berat badan turun ukuran payudara bisa ikut menyusut. Ini dipengaruhi oleh ukuran lemak yang menutupi payudara.

2. Proses kehamilan dan menyusui, akan membuat payudara membesar dan normal lagi setelah habis masa menyusui.

3. Sebelum masa menstruasi payudara juga akan membesar karena peningkatan hormon estrogen.

Namun, sebagian perempuan bisa saja tidak mengalami hal tersebut dan tetap memiliki ukuran payudara yang sama sepanjang hidup setelah masa pubertasnya. Yang perlu diingat, ukuran payudara tidak berpengaruh pada kemampuan seorang ibu untuk menyusui bayinya.

Payudara Tidak Berkembang

Pada dasarnya pertumbuhan payudara pada perempuan akan mengikuti pertumbuhan badan secara keseluruhan. Seperti halnya tinggi badan, ukuran payudara juga akan terus berkembang sejak masa remaja hingga mencapai ukuran maksimal pada usia tertentu. Namun pada beberapa perempuan, payudaranya tidak berkembang.

"Kalau ada payudara yang tidak tumbuh, itu sangat jarang dan bisa jadi masalahnya adalah faktor genetik," ujar dr Aditya.

Pada perempuan, ukuran payudara memang sangat dipengaruhi faktor keturunan. Apabila ibu atau neneknya memiliki payudara yang besar, maka bagi seorang perempuan besar pula kemungkinannya untuk memiliki ukuran buah dada yang kurang lebih sama.

Faktor asupan gizi atau nutrisi juga berpengaruh, namun tidak sebesar faktor genetik. "Kalau akibat kekurangan nutrisi, bukan hanya payudara saja yang terpengaruh tetapi juga seluruh tubuh akan terpengaruh karena menyesuaikan dengan perkembangan tubuh itu tadi," tambah dr Aditya.

Bila ingin membuat payudara kencang dan tampak lebih besar, Dr Michael Triangto, SpKO, seorang ahli kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran menyarankan agar latihan otot dada dilakukan secara bertahap supaya lemak di jaringan payudara tidak terlalu banyak terbakar. Di setiap tahap, dilakukan evaluasi untuk melihat komposisi lemak dan otot dadanya agar bentuk payudara tidak rusak. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

11/26/2012

Risiko Payudara Besar: Puting Melepuh & Sakit Punggung Saat Olahraga


Sebagai penunjang penampilan, payudara besar umumnya tampak seksi dan memesona. Namun saat olahraga, pesona tersebut kadang bisa menjadi malapetaka. Puting bisa melepuh, dan punggung bisa kesakitan akibat beban berlebih di bagian dada.

"Terutama untuk lari jarak jauh, kadang bisa memicu lepuh di puting karena tergesek-gesek saat bouncing (berguncang)," kara Dr Michael Triangto, SpKO, ahli kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (7/11/2012).

Selain lepuh di puting, payudara besar kadang memicu rasa sakit di dada maupun punggung. Sakit di dada merupakan dampak langsung yang dirasakan saat payudara besar mengalami bouncing, sedangkan nyeri punggung terjadi biasanya saat berusaha untuk mengimbanginya.

"Nyeri punggung itu karena efek berat, lalu ditarik ke belakang. Remaja biasanya tidak nyaman kalau payudara besarnya kelihatan, sehingga posturnya cenderung membungkuk. Kalau dewasa tidak, malah cenderung tegak untuk menarik beban ke belakang sehingga sakit punggung," lanjut Dr Triangto.

Untungnya ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh pemilik payudara besar untuk menghindari risiko tersebut. Untuk mengatasi bouncing misalnya, bisa dengan memilih penopang yang sesuai dalam hal ini berupa sport-bra atau bra khusus untuk olahraga.

Perbedaan paling mendasar antara sport-bra dengan bra biasa terletak pada tali atau strap yang digunakan. Sport-bra menggunakan strap lebar sehingga mengurangi tekanan di bahu, serta memiliki desain strap menyilang untuk menarik beban ke tengah agar lebih terpusat.

Jenis olahraga juga bisa disesuaikan untuk mengurangi risiko bouncing. Joging atau lari sebisa mungkin dihindari dan bisa diganti dengan latihan kardio lainnya yang lebih nyaman misalnya ergocycle. Kalaupun terpaksa harus lari, usahakan jarak pendek saja dan tidak usah maraton.

Sedangkan untuk menghindari puting melepuh, Dr Triangto menyarankan untuk memakai pelindung khusus berbentuk plester yang bisa dibeli di toko olahraga. Plester itu dipasang di puting untuk menghindari gesekan langsung dengan lapisan bra saat terjadi bouncing atau guncangan. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

11/12/2012

Hup! Hup! Ini 5 Olahraga untuk Mengencangkan Payudara


Payudara bisa mengendur dan kehilangan pesonanya karena banyak faktor, misalnya penuaan maupun penurunan berat badan. Untungnya, beberapa gerakan olahraga bisa membantu mengencangkan kembali otot dada sehingga payudara tidak kisut.

"Jika otot dada dilatih, maka dasarnya akan membesar dan terangkat ke atas. Karena kulitnya begitu-begitu saja, maka akan tampak lebih kencang," jelas Dr Michael Triangto, SpKO, ahli kesehatan olahraga dari RS Mitra Kemayoran saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (7/11/2012).

Beberapa gerakan olahraga yang bisa membuat payudara tampak kencang antara lain sebagai berikut seperti dikutip dari Livestrong.

1. Push up
Gerakan ini sangat sederhana tetapi efektif mengencangkan otot dada sekaligus lengan khususnya otot triseps. Diawali dengan tengkurap di atas matras, tangan menapak ke lantai atau matras persis di samping dada. Dorong badan bagian atas, lalu turun lagi dan ulangi sebanyak 10-12 pengulangan. Sebagai variasi, gunakan kursi sebagai pegangan sehingga badan bisa turun lebih jauh.

2. Dumbbell pullover
Berbaringlah di sebuah bench atau papan dengan kaki menapak ke lantai. Pegang sebuah dumbell dengan kedua tangan lurus di depan dada, lalu gerakkan ke bawah melewati kepala sampai serendah mungkin. Tarik kembali dumbell ke posisi semula dan lakukan hingga 10-12 kali pengulangan.

3. Chest press
Gerakan ini bisa dilakukan dengan memakai dumbel maupun barbel. Sambil berbaring di atas bench atau bola fitness, posisikan dumbel atau barbel beberapa centimeter di atas dada. Dorong ke atas hingga lengan lurus, lalu perlahan turunkan lagi ke posisi semula. Lakukan hingga 10-12 kali pengulangan.

Gerakan yang sama juga bisa dilakukan dengan mesin chest press yang bisa dipakai dalam posisi duduk. Bagi pemula, mesin ini sangat memudahkan karena gerakannya jadi lebih stabil.

4. Burtterfly machine
Dinamakan mesin butterfly karena gerakan yang bisa dilakukan dengan alat ini mirip seperti kupu-kupu yang sedang mengepakkan sayap. Cara menggunakannya, duduk di bench yang tersedia lalu letakkan tangan pada pegangan yang ada di samping. Tarik ke depan hingga kedua tangan menyatu di depan dada, lalu perlahan kembali ke posisi semula. Lakukan hingga 10-12 kali pengulangan.

5. Cable crossover
Gerakan ini dimulai dengan posisi berdiri di tengah-tengah alat. Pegang handle dengan kedua tangan di samping lalu condongkan badan agak ke depan. Tarik kedua handle turun, bawa hingga persis di bawah dada lalu perlahan kembalikan ke posisi semula. Lakukan sebanyak 10-12 pengulangan. Gerakan ini akan mengencangkan otot dada bagian bawah. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

11/11/2012

Cara-cara Ini Bisa Bikin Payudara Lebih Gede


Ilmu kedokteran yang semakin berkembang membuat banyak pilihan bagi wanita yang ingin mempercantik diri, termasuk memperbesar organ seksi payudara. Anda mau pakai cara apa? Ini dia pilihannya.

dr Budiman, SpBP, dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) menjelaskan ada beberapa metode operasi pembesaran payudara yang biasa dilakukan oleh ahli bedah plastik di Indonesia, yaitu:

1. Implan payudara
Cara ini paling sering dilakukan karena paling efektif, efisien, dengan hasil lebih instan, serta lebih aman dengan efek samping yang sangat minimal.

2. Mengisinya dengan otot, pada kasus rekonstruksi. Ada dua pilihan, yakni:
a. Dengan otot latisimus dorsi
Biasanya pada tindakan rekonstruksi satu sisi payudara pasca pengangkatan suatu tumor, di mana kulitnya masih utuh namun pasien kehilangan massa atau gundukan payudarnya.

Operasinya berlangsung lebih lama, besar gundukan payudara yang baru terbatas tergantung ketebalan ototnya dan meninggalkan defek bekas sayatan di punggung yang relatif panjang.

b. Dengan otot rectus abdominis (TRAMFLAP)
Yaitu pada kasus pasca pengangkatan tumor payudara di mana massa payudara berikut kulitnya ikut dibuang, sehingga diperlukan suatu massa dan kulit pengganti.

Dalam teknik ini dipakai kulit di perut bagian bawah yang berlebih, dengan otot rectus abdominis sebagai sumber perdarahan dan massa penggantinya.

Tindakan ini meninggalkan defek bekas sayatan melintang seperti garis bekas operasi Section Saesaria (caesar) di perut.

3. Dengan teknik stem cell (sel induk)
Teknik ini merupakan yaitu suatu metoda baru dalam dunia tissue engineering, dengan cara mengekstraksi lemak dari tubuh pasien yang kemudian diolah dan dicampur dengan suatu bahan tertentu, sehingga dapat diperoleh suatu sel induknya untuk ditanamkan ke dalam kelenjar payudara.

Stem cell adalah suatu cell plury potent, artinya sel muda yang bisa tumbuh berkembang menjadi sel apa saja tergantung kepada lingkungan tempat dia berada.

Sel ini bila ditempatkan di sekitar payudara sebagai lingkungan barunya maka bisa berubah dan berkembang menjadi kelenjar payudara yang baru.

Namun teknik ini kurang popular dan tidak instan, karena pasien harus menunggu proses tumbuhnya stem cell menjadi payudara baru tersebut, dan relatif sulit diprediksi sebesar apa payudara baru akan terbentuk, serta masih dalam perdebatan tentang proses kapan dia akan berhenti tumbuh sehingga payudara baru tidak semakin bertambah besar karena long term follow up. Kasusnya pun belum banyak.

"Metode yang paling banyak diminati adalah penggunaan implan payudara, karena paling efektif, efisien, dengan hasil lebih instan, serta lebih aman dengan efek samping yang sangat minimal," jelas dr Budiman, SpBP kepada detikHealth, Rabu (7/11/2012).

Apa itu implan payudara? Adalah suatu kantong berbentuk bulat atau conus, seperti kelenjar payudara yang di dalamnya, diisi suatu cairan tertentu seperti garam fisiologis atau suatu silikon gel, di mana kedua bahan tersebut dijamin akan tetap berada di dalam kantongnya (tidak menyebar kemana mana), sehingga besar dan bentuk kantong tersebut tetap.

Kantong implan tersebut kemudian akan diselipkan di balik payudara sehingga payudara tersebut bentuk dan ukurannya menjadi sesuai dengan yang diinginkan melalui suatu sayatan kecil sepanjang 3,5-4 cm di tempat yang tersembunyi.

Lama operasi sekitar 1,5-2 jam. Proses operasi lebih nyaman dan aman dengan pembiusan umum di rumah sakit yang memiliki standar keamanan dan sterilitas terjamin.

Salah satu keuntungan pemakaian implan adalah sifatnya yang refersible sehingga bila diinginkan pasien bisa meminta dokter untuk mengeluarkan implan tersebut secara utuh atau menggantinya dengan yang lebih besar atau lebih kecil.

"Hal ini berbeda dengan kasus korban penyuntikan silikon cair, di mana silikon cair tersebut tidak bisa dikeluarkan karena sudah bercampur dengan jaringan sekitarnya dan bentuknya pun tidak tetap," tutup dr Budiman. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

11/10/2012

Sudahkah Para Perempuan Memakai Bra yang Tepat?


Bra tidak hanya berfungsi sebagai pakaian dalam yang menutup bagian intim wanita, lebih dari itu bra juga berpengaruh besar pada kesehatan tubuh wanita. Sudah tepatkah ukuran bra Anda?

Mengenakan bra yang benar tidak hanya akan mendukung dan mengangkat payudara, tetapi juga memperbaiki postur tubuh serta membuat seseorang terlihat lebih ramping karena pinggang akan terlihat lebih kecil.

Sayangnya, sebagian wanita lebih suka mengenakan bra berukuran lebih kecil karena dianggap bisa membuat payudara terlihat lebih padat. Padahal mengenakan payudara kekecilan bisa menganggu kesehatan.

"Penggunaan bra yang terlalu besar tidak efektif dalam memegang payudara, sehingga tetap menggantung karena pengaruh gravitasi, yang berakibat payudara akan kendor sebelum waktunya," jelas dr Budiman, SpBP, dari Perhimpunan Ahli Bedah Plastik Indonesia (PERAPI) kepada detikHealth, Rabu (7/11/2012).

Sedangkan penggunaan bra yang terlalu kecil, lanjut dr Budiman, akan mengganggu sirkulasi aliran darah balik dan limfatiknya, dan tentu akan mengurangi kenyamanan wanita dalam beraktifitas. Bra yang terlalu kecil juga akan mengganggu pertumbuhan organ seksi di tubuh wanita tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh dr Elida Sari Siburian, SpBP, dokter bedah plastik dari RS Pondok Indah.

"Bra yang kekecilan tentu membuat rasa tidak menyenangkan. Akhirnya sesak napas, bisa sakit kepala juga. Kalau payudara ukurannya besar, bisa bikin sakit punggung," ujar dr Elida, yang punya praktik di RS Persahabatan.

Selain itu, ada beberapa efek lain yang terjadi pada tubuh bila mengenakan bra kekecilan, diberdasarkan studi Sports Medicine Australia dan Breast Research Australia, seperti dilansir timesofindia:

1. Pernapasan terganggu
Jika bra terlalu ketat atau jika underwire (kerangka bawah bra) tidak pas pada tulang dada, Anda tidak akan bisa bernapas dengan benar.

2. Postur tubuh yang buruk
Bra terlalu ketat dapat membuat Andan cenderung membungkuk, sehingga menyebabkan ketegangan.

3. Lecet
Bra yang kekecilan juga dapat membatasi sirkulasi darah dan oksigen ke bagian-bagian tertentu dari tubuh. Gesekan dari bra yang ketat juga dapat menyebabkan goresan dan lecet pada kulit.

4. Nyeri payudara
Sirkulasi yang terbatas pada payudara dapat membuat Anda tidak nyaman. Hal ini dapat menyebabkan masalah berikutnya seperti nyeri pada payudara.

5. Sakit kepala
Bra ketat juga membatasi dibatasi aliran darah, menyebabkan kekurangan oksigen yang memicu sakit kepala.

Untuk menghindari masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat ukuran payudara yang kurang pas, sebaiknya cek kembali setiap 6 bulan karena ukuran payudara mengalami perubahan, terutama bila wanita sudah memiliki anak.

Jika menggunakan bra dengan kawat, maka cobalah membungkuk ke depan dan pastikan kawat berada di bawah payudara serta tidak berubah ketika berdiri atau payudara bergerak. Hal lainnya adalah pastikan pusat bra berada di antara payudara.

Jika saat melepas bra ada tanda merah, ada kemungkinan perlu ukuran cup yang lebih besar. Dan jika bahu sakit maka pilihlah bra dengan tali empuk atau lebar serta belilah bra yang bisa meregang karena kondisi tertentu bisa mempengaruhi ukuran bra. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

11/07/2012

Payudara Perempuan Juga Bisa Berbulu, Apa Sebabnya?


Umumnya bulu ditemukan pada bagian tertentu di tubuh, seperti di lengan, kaki, ketiak atau daerah kemaluan. Tapi ternyata payudara juga bisa ditumbuhi bulu. Ini penyebabnya.

Seperti diketahui hampir sebagian besar perempuan memiliki bulu di sekitar organ payudaranya. Namun pertumbuhan bulu di payudara ini tidak sama setiap orang, beberapa orang ada yang terlihat dan yang lainnya mungkin hanya tumbuh bulu-bulu halus.

"Ini memang normal karena di payudara tersebut ada folikel rambut sehingga bisa timbul bulu," ujar dr Shahnaz Nadia, SpKK dari RSCM saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (7/11/2012).

Karena bulu yang tumbuh di payudara ini adalah hal yang normal, maka seseorang tidak perlu takut atau khawatir dengan kondisi tersebut. Hanya saja beberapa orang kadang merasa risih jika bulu yang ada tumbuh berlebihan.

Hal ini tak jarang membuat seseorang berpikir untuk menghilangkan atau mencabut bulu yang ada di sekitar payudaranya. Namun jika ingin menghilangkannya, pilihlah cara yang aman agar tidak menimbulkan infeksi.

"Ada orang yang merasa jorok jika ada bulu-bulu jadi lebih memilih dihilangkan, selama dilakukan dengan bersih dan tidak ada infeksi maka hal ini tidak masalah," tutur dr Shahnaz.

dr Shahnaz mengungkapkan sama seperti bulu ketiak, maka untuk bulu payudara ini ada orang yang mengganggap sebagai sesuatu yang seksi atau justru malah merasa tidak nyaman. Jadi hal ini tergantung dari pribadi orang tersebut apakah mau tetap ada atau dihilangkan.

Namun umumnya bulu yang tumbuh di payudara ini tidak berbahaya, hanya saja dapat mengganggu penampilan seseorang. Bahkan beberapa ahli mengungkapkan bulu ini tidak mengganggu proses menyusui.

Hal yang penting untuk diperhatikan adalah tetap menjaga kebersihan dan kelembaban dari kulit di payudara ini agar tidak ada jamur atau kuman yang tumbuh, karena jika kondisinya lembab seperti di lipatan dapat memicu tumbuhnya jamur. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Payudara Kecil Tetap Indah Asalkan Sehat


Selain wajah yang cantik, payudara adalah aset wanita yang bisa dibilang menjadi daya tarik dan penunjang kepercayaan diri. Bahkan ada wanita yang beranggapan bahwa semakin besar asetnya ini, maka semakin besar pula kepercayaan dirinya. Padahal hal ini bisa dikatakan tidak beralasan.

"Fungsi payudara itu adalah untuk menghasilkan ASI dan menyusui saat sudah punya anak. Selain itu juga bisa berfungsi sebagai pertanda seorang perempuan atau ciri-ciri seks sekunder. Payudara yang sehat tidak harus besar, yang penting berfungsi dengan baik. Besar kecil kan relatif," kata dr Aditya Wardhana, SpBP(K), dokter spesialis bedah plastik dari RSCM kepada detikHealth seperti ditulis Rabu (7/11/2012).

Payudara yang besar juga belum tentu sehat. Sebuah penelitian yang dimuat journal BMC Medical Genetics menemukan ada hubungan antara payudara yang besar dengan risiko kanker. Penyebabnya diduga karena kadar hormon seks estrogen yang memicu pertumbuhan kelenjar susu pada payudara.

Wanita dengan payudara besar memiliki lebih banyak kelenjar susu. Sedangkan kanker payudara paling banyak berasal dari kelenjar. Makin banyak kelenjarnya, otomatis peluang untuk diserang kanker juga semakin besar. Oleh karena itu, penelitian menyimpulkan bahwa makin besar ukuran payudara, makin besar pula risikonya terserang kanker.

Meskipun begitu, bukan berarti wanita berpayudara kecil aman dari risiko kanker. Risiko kanker tetap mengintai pada orang-orang yang tidak bisa menerapkan hidup sehat, tak terkecuali pria. Kenyataannya pria sekalipun bisa kena kanker payudara meski risikonya jauh lebih kecil.

"Setiap orang bisa kena kanker, terlepas dari payudaranya kecil atau tidak. Yang jelas payudara yang kecil juga saat menyusui bayi akan membesar dan menghasilkan ASI. Setelah masa menyusui selesai, nanti payudara akan kembali ke ukuran biasa," kata dr Aditya.

Lebih lanjut lagi, dr Aditya menyarankan bahwa payudara wanita secara lahiriah sudah normal proporsional dengan bentuk tubuh. Selama fungsinya normal dan tidak ada kelainan, payudara sebaiknya tidak usah diutak-atik. Kriteria payudara yang sehat adalah dapat menghasilkan ASI dengan baik dan tidak ditemukan adanya benjolan tumor maupun kanker. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Payudara, Bagian Tubuh Wanita yang Mengagumkan


Payudara adalah bagian tubuh perempuan yang mengagumkan dan kerap mendapat banyak perhatian. Organ tubuh ini mengagumkan karena tidak hanya indah, tapi payudara juga mengeluarkan susu yang menjadi makanan pertama bagi bayi.

Setiap payudara memiliki jumlah kelenjar susu 80–100 kelenjar. Tidak peduli seberapa besar atau kecil ukuran payudara, jumlah kelenjar susu umumnya sama. Karena itu produksi ASI payudara yang kecil maupun besar biasanya sama.

Menurut para ahli, hanya manusia perempuanlah yang memiliki payudara dengan ukuran berbeda-beda. Bahkan ketika tidak menyusui, manusia menjadi satu-satunya primata yang payudaranya tetap menggembung. Karena itu ditengarai bahwa bentuk luar payudara tidak hanya berkaitan dengan kegiatan menyusui.

Payudara menjadi kebanggaan wanita karena merupakan salah satu karakteristik seks sekunder dan memiliki peranan penting dalam daya tarik seksual partnernya. Tak heran beberapa pria menjadikan payudara sebagai fantasi seksualnya.

Sedangkan bagi perempuan, payudara juga bisa memberi sensasi kenikmataan dalam aktivitas bercinta jika dirangsang dengan baik oleh pasangannya. Sebab payudara memiliki saraf-saraf yang akan merespons sentuhan. Bahkan para pakar mengatakan payudara dapat membesar hingga 25 persen jika terangsang. Sumber.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Payudara News. Info Seputar Ibu Hamil, Anak, Bayi dan Balita...